Endek Mastuli Warna Ungu Murah Terbaru | Whatsapp/Hp : 081999114482 (XL)
Kamen Endek Mastuli Warna Ungu Murah Terbaru
Harga : Rp. 485.000
Bahan : 100% Handmade, sutra asli
Dibuat oleh penenun asli dengan benang emas, tidak kaku dan bisa
di pakai ke pura, acara pending seperti pernikahan, potong gigi.Bisa dipakai
untuk Kundangan juga.
Untuk pemesanan silahkan hubungi admin kami di bawah ini
Whatsapp/Hp : 081999114482 (XL) *recommeded
BBM : 5B73E476
Email : kainbaliya@gmail.com
Dapatkan produk kami paling update di instagram : Kainbaliya
dan fanpage facebook : @jualkainbaliya
Macam
– Macam Kain Tenun Yang Ada Di Indonesia
1.Tenun Ulos
Tenun Ulos
adalah satu busana khas Indonesia,secara turun temurun ulos dikembangkan oleh
masyarakat Batak, Sumatera utara. Suku yang satu ini memang menyebut jenis
tenun ikat sebagai ulos. Bukan hanya satu, masyarakat Batak memiliki beragam
jenis ulos yang masing-masing punya kegunaan spesifik. Ada ulos yang selalu dipakai
saat sukacita, namanya Ulos Bintang Marutur. Sementara itu, ada juga ulos
dukacita yang dipakai saat melayat orang meninggal, yang disebut sebagai Ulos
Antak-Antak.
Selain
digunakan untuk upacara adat ada juga ulos yang kerap dipakai untuk menambah
estetika penampilan, yaitu ulos pinan lobu-lobu. Dari semua itu, ulos pinuncaan
adalah tenun yang digadang-gadang sebagai tenun termahal buat suku batak.
Fungsinya pun ganda, bisa digunakan untuk acara adat sukacita maupun dukacita,
tentunya dengan syarat-syarat tertentu. Untuk warna ulos, rata-rata tenun dari
suku ini cenderung menggunakan warna netral, seperti hitam dan cokelat. Namun,
ada juga warna-warna cerah.
2.Tenun Gringsing
Kain
gringsing adalah satu-satunya kain tenun tradisional Indonesia yang dibuat
menggunakan teknik teknik dobel ikat dan memerlukan waktu 2-5 tahun. Kain ini
berasal dari Desa Tenganan, Bali. Umumnya, masyarakat tersebut memiliki kain
gringsing berusia ratusan tahun yang digunakan dalam upacara khusus. Kata
gringsing berasal dari gring yang berarti ‘sakit’ dan sing yang berarti
‘tidak’, sehingga bila digabungkan menjadi ‘tidak sakit’. Maksud yang terkandung
di dalam kata tersebut adalah seperti penolak bala. Di Bali, berbagai upacara,
seperti upacara potong gigi, pernikahan, dan upacara keagamaan lain, dilakukan
dengan bersandar pada kekuatan kain gringsin.
Motif kain
gringsing sendiri menggunakan tiga warna yang disebut tridatu. Pewarna alami
yang digunakan dalam pembuatan motif kain gringsing adalah 'babakan' Kepundung
putih yang dicampur dengan kulit akar mengkudu sebagai warna merah, minyak buah
kemiri yang dicampur dengan air serbuk/abu kayu sebagai warna kuning, dan pohon
Taum untuk warna hitam.
Untuk
motifnya Tenun Gringsing memiliki beragam motif seperti Lubeng, Sanan Empeg,
Cecempakaan, Cemplong, Gringsing Isi, Wayang, Batun Tuung
3.Tenun Sumba
Tenun sumba
adalah salah satu bentuk seni kerajinan yang dihasilkan oleh kum perempuan dari
sumba,NTT. Kerajinan tenun itu berupa sehelai kain yang penuh hiasan dekoratif
yang indah, dengan disain menarik, komposisi harmonis, dan bentuk-bentuk ragam
hiasnya mempunyai karakteristik tersendiri. Kain tenun dari Pulau Sumba,
Provinsi Nusa Tenggara Timur dapat dianggap sebagai warisan dunia, dilihat dari
keunikannya di antara berbagai tradisi wastra yang masih lestari hingga saat
ini, dimana perannya penting dalam upacara adat masyarakatnya.
Motifnya yang
bernuansa fauna seperti burung, rusa bertanduk, ular merayap, kura-kura, dan
buaya merupakan simbol yang dimaknai sebagai raja dan penguasa.
4.Tenun Lurik
Kain lurik
berasal dari bahasa jawa, lorek yang berarti garis-garis yang berati sebuah
lambang dari sebuah kesederhanaan . Pada jaman dahulu kain lurik berasal dari
sebuah pedesaan di wilayah Jawa. Awalnya kain lurik ini dibuat seperti
selendang yang fungsinya sebagai kemben atau penutup dada wanita.
Pada awalnya,
motif lurik masih sangat sederhana dan warnanya pun masih hitam dan putih atau
kedua warna ini di kombinasikan. Pada jaman dahulu pembuatan kain lurik ini
dengan cara mempersiapkan benang terlebih dahulu. Benang ini berasal dari
tumbuhan perdu dengan warna hitam dan putih.
Pada dasarnya
kain lurik hanya bermotif garis-garis, tetapi variasinya snagat banyak.
Diantaranya terdapat berbagai macam corak kain lurik, yaitu corak klenting
kuning, sodo sakler, lasem, tuluh watu, lompong keli, kinanti, kembang telo,
kembang mindi, melati secontong, ketan ireng, ketan salak, dom ndlesep,
loro-pat, kembang bayam, jaran dawuk, kijing miring, kunang sekebon, dll.
5.Tenun Toraja
Kain Tenun
Toraja merupakan Simbol yang khas keterikatan manusia dengan alam dan
lingkungannya dan salah satu warisan leluhur yang masih di jaga kelestariannya
sampai saat ini.
Kain Ini
memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam budaya masyarakat Toraja . Kain
tenun memegang peranan penting dalam berbagai upacara adat, juga berfungsi
sebagai simbol kemakmuran dan kejayaan. Di masa lampau hanya orang-orang
tertentu saja yang mampu memiliki kain-kain tersebut misalnya kaum bangsawan
atau masyarakat ekonomi mampu.
Untuk motif,
kain tenun Toraja biasanya bercorak tongkangan, yang merupakan rumah adat di
daerah tersebut dan kerbau. Motif-motif tersebut merupakan gambaran kehidupan
masyarakat yang ada di kawasan tersebut. Mengenai maknanya sendiri juga merujuk
pada kehidupan alam dan keseimbangan bermasyarakat.
6.Tenun Ikat Troso
Tenun ikat
troso atau kain ikat troso adalah kriya tenun Jepara tepatnya dari Desa Troso
dan berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang
sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang
dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan
pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior
rumah.
Benang yang
digunakan adalah benang pakan yang dimasukkan melintang pada benang lungsin
ketika menenun kain. Benang pakan digerakkan oleh tangan atau oleh mesin, dan
diselipkan di sela-sela benang-benang lungsin. Sedangkan Benang lungsin atau
benang lusi adalah benang tenun yang disusun sejajar (biasanya memanjang) dan
tidak bergerak (terikat di kedua ujungnya), yang padanya benang pakan
diselipkan.
Tenun Troso
memiliki berbagai macam motif seperti Tenun Sutra, Tenun Rangrang, Tenun Rajut,
Tenun Endek, Tenun Motif Skaf dan Tenun Motif Kalimantan dan lainnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar